Arti Logo Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara
- Perisai Bersegi Lima keliling warna merah putih melambangkan kabupaten labusel daerah otonomi yang berazaskan Pancasila, sebagai cermin masyarakat memiliki ingin kuat untuk maju ,kuat dalam naungan wilayah hukum.kemudian padi 1 butir dengan 15 butir dan kapas jumlah 9 buah, menujukan bahwa pembentukan kabupaten 15/1-2009 melambangkan rasa nasionalisme masyarakat labusel untuk bersama sama membangun masyarakat adil dan makmur.
- Bintang menunjukan masyarakat yang religus dengan menjunjung tinggi keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, Pita merah bertuliskan labuhanbatu Selatan menunjukkan masyarakat yang gigih dan menghargai jasa pejuang dan para pendahulu, namun tetap bersatu dalam jalinan silaturahmi dan persaudaraan.
- Buah pinang menggambarkan buah pinang yang didalamnya terhadap beberapa symbol sebagai perwujudan terhadap kotapinang sebagai cikal bakal wilayah kabupaten sebagaimana diamatkan dalam UU nomor 22 tahun 2008 tentang pembentukan kabupaten di provinsi Sumatera Utara yang menyebutkan ibukota kabupaten Labuhanbatu Selatan berada dikecamatan kotapinang.
- Karet, kelapa sawit,ikan baung dan udang galah menunjukkan bahwa daerah kabupaten labuhanbatu selatan merupakan daerah penghasil karet dan sawit sebagai potensi unggulan daerah, sedangkan ikan baung dan udang galah merupakan hasil khas daerah.
- Simpang tiga menunjukkan bahwa kotapinang sebagai kabupaten Labuhanbatu Selatan berada di 3 jalur lintas sumatera yang menghubungkan 3 Provinsi, yakni provinsi Sumatera Utara, Riau dan Provinsi Sumatera Barat dan merupakan lokasi yang strategis sebagai tempat transit berbagai kegiatan yang dapat menunjang perekonomian masyarakat.
- Warna biru langit menunjukkan bahwa masyarakat kabupaten Labuhanbatu Selatan senantiasa berada dalam kedamaian dan ketentraman.
- Warna Dasar Kuning menunjukkan bahwa kabupaten labuhanbatu Selatan dalam sejarah merupakan daerah yang pernah mengalami zaman keemasan melalui kesultanan yang pernah ada pada masa dahulu, dengan kotapinang menjadi pusat perdagangan melalui lintasan pelayaran di Sungai Barumun.